Pabrik Minyak Kayu Putih (PMKP) Krai
Halaman 1 dari 1
Pabrik Minyak Kayu Putih (PMKP) Krai
I. SEJARAH
KayuPutih2Latar belakang berdirinya PMKP berawal dari terjadinya penebangan hutan yang sulit dikendalikan pada tahun 1948 – 1964 di wilayah KPH Gundih. Hamparan tanah kosong akibat penebangan liar tersebut semakin meluas walaupun disisi lain reboisasi tetap dilakukan.
Melihat kondisi kesuburan tanah yang semakin menurun, pada saat itu muncul gagasan untuk menghijaukan kembali tanah-tanah kosong tersebut dengan jenis tanaman pionir yang mampu tumbuh dilahan kritis dan dalam waktu singkat mempunyai kemampuan dalam menutup tanah, selain itu dapat membuka lapangan kerja baru bagi penduduk di sekitar hutan. Untuk itu dipilih jenis tanaman kayu putih Malaleuca leucadendron.
Percobaan tanaman kayu putih dilaksanakan pada tahun 1964 seluas 25,2 hektar di RPH Krai BKPH Gundih. Selanjutnya pada tahun 1966 ditanam seluas 3.262,7 hektar yang tersebar di wilayah BKPH Gundih, BKPH Kuncen, BKPH Monggot, BKPH Juworo, BKPH Madoh,dan BKPH Panunggalan.
Setelah masa petik daun, dicoba penyulingan dengan menggunakan pipa-pipa plastik dan drum-drum sebagai pendingin. Setelah luas tanaman kayu putih cukup memadai, pada tahun 1969 dibangun Pabrik Minyak Kayu Putih (PMKP) Krai dan diresmikan pada tanggal 3 November 1970 oleh Kepala Perum Perhutani Unit I pada saat itu bapak R. Koesnandar Hamidjojo. PMKP krai mengalami renovasi pada tahun 1987 dan penggantian ketel pemasak, kondensor secara bertahap pada tahun 1996-1997.
II. LOKASI
PMKP Krai terletak 17 km sebelah selatan kota Purwodadi dan 8 km sebelah utara kecamatan Geyer dengan ketinggian tempat 120 dpl.
III. ORGANISASI
Mulai bulan Januari 2006 PMKP Krai secara organisasi berada dibawah pengelolaan manajemen Kesatuan Bisnis Mandiri Industri Non Kayu Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah
Dikepalai oleh seorang Kepala Pabrik setingkat Asisten Manager, di bantu 1 Kepala Urusan Tata Usaha dan 1 Kepala Urusan Proses serta 32 Staf Pelaksana.
Selain itu PMKP Krai juga menggunakan tenaga kerja yang melibatkan masyarakat sekitar untuk tenaga masak daun kayu putih (45 orang), tenaga pembuat bahan bakar bricket daun (85 orang), tenaga timbang daun kayu putih 912 orang) tenaga penyedia bahan bakar bricket daun dari gudang ke pabrik.
IV. KEGIATAN PMKP KRAI
A. Penerimaan Daun Kayu Putih (DKP).
Penimbangan Daun Kayu Putih.
Penumpukan di Gudang
B. Pengisian ke Ketel Pemasak
Daun yang sudah ditimbang dan diketahui beratnya dimasukkan ke ketel pemasak.
C. Penguapan/Pemanasan
Pengisisan air pada Boiler untuk produksi uap.
Pengaliran uap panas ke masing-masing ketel masak.
D. Destilasi
Uap panas dari ketel pemasak kemudian dimasukkan Condensor untuk proses pendinginan menjadi air bercampur minyak kayu putih..
Minyak Kayu Putih yang bercampur air kemudian dipisahkan dengan Separator.
Dari separator Minyak kayu Putih disaring dan dimasukkan ke tanki penampungan Minyak Kayu Putih.
E. Penimbangan Minyak Kayu Putih
Penimbangan dan Pengujian mutu Minyak Kayu putih di laboratorium untuk mengetahui kadar Cineol dan kandungan bahan kimia lainnya.
V. KAPASITAS, SARANA DAN PRASARANA
Kapasitas terpasang di PMKP Karai untuk 1 tahun = 9.000 – 10.000 ton daun kayu putih atau setara dengan 73.800 – 82.000 kg. minyak kayu putih.
VII. MANFAAT PENGELOLAAN PMKP KRAI
Memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.
Penyediaan bahan baku kompos dari limbah daun kayu putih.
Penyediaan bahan obat nyamuk bakar untuk ternak terutama pada musim penghujan.
Sumber :
http://gundih.wordpress.com/2009/07/16/pabrik-minyak-kayu-putih-pmkp-krai/
KayuPutih2Latar belakang berdirinya PMKP berawal dari terjadinya penebangan hutan yang sulit dikendalikan pada tahun 1948 – 1964 di wilayah KPH Gundih. Hamparan tanah kosong akibat penebangan liar tersebut semakin meluas walaupun disisi lain reboisasi tetap dilakukan.
Melihat kondisi kesuburan tanah yang semakin menurun, pada saat itu muncul gagasan untuk menghijaukan kembali tanah-tanah kosong tersebut dengan jenis tanaman pionir yang mampu tumbuh dilahan kritis dan dalam waktu singkat mempunyai kemampuan dalam menutup tanah, selain itu dapat membuka lapangan kerja baru bagi penduduk di sekitar hutan. Untuk itu dipilih jenis tanaman kayu putih Malaleuca leucadendron.
Percobaan tanaman kayu putih dilaksanakan pada tahun 1964 seluas 25,2 hektar di RPH Krai BKPH Gundih. Selanjutnya pada tahun 1966 ditanam seluas 3.262,7 hektar yang tersebar di wilayah BKPH Gundih, BKPH Kuncen, BKPH Monggot, BKPH Juworo, BKPH Madoh,dan BKPH Panunggalan.
Setelah masa petik daun, dicoba penyulingan dengan menggunakan pipa-pipa plastik dan drum-drum sebagai pendingin. Setelah luas tanaman kayu putih cukup memadai, pada tahun 1969 dibangun Pabrik Minyak Kayu Putih (PMKP) Krai dan diresmikan pada tanggal 3 November 1970 oleh Kepala Perum Perhutani Unit I pada saat itu bapak R. Koesnandar Hamidjojo. PMKP krai mengalami renovasi pada tahun 1987 dan penggantian ketel pemasak, kondensor secara bertahap pada tahun 1996-1997.
II. LOKASI
PMKP Krai terletak 17 km sebelah selatan kota Purwodadi dan 8 km sebelah utara kecamatan Geyer dengan ketinggian tempat 120 dpl.
III. ORGANISASI
Mulai bulan Januari 2006 PMKP Krai secara organisasi berada dibawah pengelolaan manajemen Kesatuan Bisnis Mandiri Industri Non Kayu Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah
Dikepalai oleh seorang Kepala Pabrik setingkat Asisten Manager, di bantu 1 Kepala Urusan Tata Usaha dan 1 Kepala Urusan Proses serta 32 Staf Pelaksana.
Selain itu PMKP Krai juga menggunakan tenaga kerja yang melibatkan masyarakat sekitar untuk tenaga masak daun kayu putih (45 orang), tenaga pembuat bahan bakar bricket daun (85 orang), tenaga timbang daun kayu putih 912 orang) tenaga penyedia bahan bakar bricket daun dari gudang ke pabrik.
IV. KEGIATAN PMKP KRAI
A. Penerimaan Daun Kayu Putih (DKP).
Penimbangan Daun Kayu Putih.
Penumpukan di Gudang
B. Pengisian ke Ketel Pemasak
Daun yang sudah ditimbang dan diketahui beratnya dimasukkan ke ketel pemasak.
C. Penguapan/Pemanasan
Pengisisan air pada Boiler untuk produksi uap.
Pengaliran uap panas ke masing-masing ketel masak.
D. Destilasi
Uap panas dari ketel pemasak kemudian dimasukkan Condensor untuk proses pendinginan menjadi air bercampur minyak kayu putih..
Minyak Kayu Putih yang bercampur air kemudian dipisahkan dengan Separator.
Dari separator Minyak kayu Putih disaring dan dimasukkan ke tanki penampungan Minyak Kayu Putih.
E. Penimbangan Minyak Kayu Putih
Penimbangan dan Pengujian mutu Minyak Kayu putih di laboratorium untuk mengetahui kadar Cineol dan kandungan bahan kimia lainnya.
V. KAPASITAS, SARANA DAN PRASARANA
Kapasitas terpasang di PMKP Karai untuk 1 tahun = 9.000 – 10.000 ton daun kayu putih atau setara dengan 73.800 – 82.000 kg. minyak kayu putih.
VII. MANFAAT PENGELOLAAN PMKP KRAI
Memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.
Penyediaan bahan baku kompos dari limbah daun kayu putih.
Penyediaan bahan obat nyamuk bakar untuk ternak terutama pada musim penghujan.
Sumber :
http://gundih.wordpress.com/2009/07/16/pabrik-minyak-kayu-putih-pmkp-krai/
Reski- Geyerers
- Jumlah posting : 17
Points : 45
Reputation : 0
Join date : 13.03.11
Age : 28
Lokasi : Geyer
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik