Stasiun Gundih
Halaman 1 dari 1
Stasiun Gundih
Stasiun Gundih (GD) merupakan stasiun kereta api yang terletak di Sobo, Geyer, Grobogan. Stasiun yang terletak pada ketinggian +54 m dpl ini berada di Daerah Operasi 6 Yogyakarta. Stasiun Gundih merupakan tempat percabangan antara jalur yang menuju Semarang Tawang, Gambringan, dan Solo Balapan. Kedua rel bertemu di bagian selatan stasiun.
Di masa lalu, stasiun ini adalah awal dimulainya jalur dengan 3 rel, yaitu rel lebar 1435 mm ditambah sebuah rel lagi di dalamnya sehingga kereta dengan lebar sepur 1067 mm bisa melewati jalur itu. Hal ini harus dilakukan supaya perjalanan kereta dari dua arah tidak terhambat, karena pada saat itu rel dari arah Gambringan berukuran 1067 mm sementara dari Brumbung lebar sepurnya 1435 mm. Jalur 3 rel ini terbentang sampai ke Stasiun Lempuyangan di Yogyakarta sebelum dibongkar paksa oleh Kekaisaran Jepang pada tahun 1942.
Stasiun ini berarsitektur Indisch. Secara keseluruhan kondisinya terawat baik terutama di bagian muka. Ruangan inti stasiun masih asli, bahkan jam besar yang dipasang bersamaan dengan pembangunan stasiun berfungsi sempurna, demikian pula perangkat pemindah wesel jenis Alkmaar buatan pabrik Amsterdam juga masih digunakan hingga saat ini.
Kereta api
Berikut ini adalah kereta api yang berhenti di Stasiun Gundih.
Banyubiru: ke Semarang Poncol dan Sragen
Pandanwangi: ke Semarang Poncol dan Solo Balapan
Brantas: ke Kediri dan Jakarta Tanahabang
Matarmaja: ke Malang dan Jakarta Pasar Senen
Insiden
Pada tanggal 31 Desember 2007 pagi, kereta api Argo Bromo anjlok di lintasan timur Stasiun Gundih. Kereta api tersebut melewati Stasiun Gundih akibat jalur KA di bagian utara terputus di Cepu, Blora karena genangan banjir dari Bengawan Solo. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun peristiwa tersebut mengakibatkan lalu lintas KA lumpuh selama 10 jam.
Di masa lalu, stasiun ini adalah awal dimulainya jalur dengan 3 rel, yaitu rel lebar 1435 mm ditambah sebuah rel lagi di dalamnya sehingga kereta dengan lebar sepur 1067 mm bisa melewati jalur itu. Hal ini harus dilakukan supaya perjalanan kereta dari dua arah tidak terhambat, karena pada saat itu rel dari arah Gambringan berukuran 1067 mm sementara dari Brumbung lebar sepurnya 1435 mm. Jalur 3 rel ini terbentang sampai ke Stasiun Lempuyangan di Yogyakarta sebelum dibongkar paksa oleh Kekaisaran Jepang pada tahun 1942.
Stasiun ini berarsitektur Indisch. Secara keseluruhan kondisinya terawat baik terutama di bagian muka. Ruangan inti stasiun masih asli, bahkan jam besar yang dipasang bersamaan dengan pembangunan stasiun berfungsi sempurna, demikian pula perangkat pemindah wesel jenis Alkmaar buatan pabrik Amsterdam juga masih digunakan hingga saat ini.
Kereta api
Berikut ini adalah kereta api yang berhenti di Stasiun Gundih.
Banyubiru: ke Semarang Poncol dan Sragen
Pandanwangi: ke Semarang Poncol dan Solo Balapan
Brantas: ke Kediri dan Jakarta Tanahabang
Matarmaja: ke Malang dan Jakarta Pasar Senen
Insiden
Pada tanggal 31 Desember 2007 pagi, kereta api Argo Bromo anjlok di lintasan timur Stasiun Gundih. Kereta api tersebut melewati Stasiun Gundih akibat jalur KA di bagian utara terputus di Cepu, Blora karena genangan banjir dari Bengawan Solo. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun peristiwa tersebut mengakibatkan lalu lintas KA lumpuh selama 10 jam.
Reski- Geyerers
- Jumlah posting : 17
Points : 45
Reputation : 0
Join date : 13.03.11
Age : 28
Lokasi : Geyer
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|